OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING DI MADRASAH LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BLITAR

Rabu, 11 November 2020 telah dilaksanakan pembinaan Optimalisasi Pembelajaran Berbasis E-Learning di Madrasah Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Blitar oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Bapak Drs. H. Muhammad Syamsuri, M.Pd. Pada acara tersebut  dihadiri pula  Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar Bapak Drs. KH. Taufiq Abdul Jalil, Bapak Kasi Pendma Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, Bapak Drs. Hamim Tohari, M.A.  yang diikuti oleh seluruh Pengawas Madrasah dan seluruh Kepala Madrasah beserta Wakil Kepala Madrasah dari tingkat MIN, MTsN, dan MAN yang bertempat di aula MAN 1 BLITAR.

Pada acara tersebut disampaikan bahwa Kesadaran dan kecepatan Kepala Madrasah dalam tanggap perubahan, baik dalam hal inovasi untuk transformasi madrasah terutama dalam hal antisipasi “disruptive innovation” yang dilakukan oleh pesaing, menentukan kemampuan bertahan dan berkembangnya suatu lembaga pendidikan. Inovasi disrupsi adalah inovasi yang membantu menciptakan situasi baru, mengganggu atau merusak situasi yang ada, dan pada akhirnya menggantikan model penyelenggaraan pendidikan yang selama ini berjalan/menggantikan teknologi (model penyelenggaraan pendidikan) terdahulu tersebut.

Era internet kini mulai mengusik usaha petahana yang sejak dulu menguasai bisnis dari segala sector. Sektor yang pertama kali diusik oleh digital adalah music, kemudian film, media, dan kini mulai memasuki sector pertanian, perikanan, kelautan, pertambangan, transportasi, logistic, kesehatan, ekonomi, hingga pedidikan.

Madrasah harus tetap mampu memberikan layanan pendidikan terbaik dan berkualitas guna memutus mata rantai keterbelakangan. Penggunaan teknologi suatu keharusan dalam mewujudkan “Madrasah Hebat Bermartabat” agar memiliki daya saing yang tinggi dengan tetap memberikan penguatan keagamaan. Meningkatkan dan meratakan kualitas pendidikan  madrasah di era revolusi industry 4.0. Menyongsong fase bonus demografi Indonesia (20130 – 2045), agar madrasah bisa berkonstribusi dalam mengantarkan  bangsa Indonesia menjadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia menuju masyarakat Indonesia sejahtera. Guru dituntut untuk menjadi pembelajar sejati.

*(Yunani Ismu Latifah, S.Hum. Tim Publikasi MAN 1 BLITAR Tahun Ajaran 2020/2021)