Pemilihan Ketua OSIS, Siswa MAN 1 BLITAR Terapkan E-Pilketos

Siswa MAN 1 Blitar memanfaatkan teknologi untuk pemilihan ketua OSIS, yakni dengan membuat aplikasi E-Pilketos. Pemilihan yang mengedepankan transparansi dan efisiensi waktu ini, diklaim juga mampu menghemat biaya kertas. Kegiatan tersebut merupakan terobosan baru dalam pemilihan ketua OSIS yang menggunakan teknologi berbasis elektronik khususnya dalam masa pandemi ini.

Pergantian pengurus OSIS dilakukan setiap setahun sekali dalam mengemban masa jabatannya. "Baru pertama kali pemilihan ketua OSIS dilaksanakan secara online seperti ini. Hal ini dilakukan karena pandemi yang  mengharuskan kita menjaga jarak antarwarga MAN 1 Blitar. Oleh karena itu kami mengambil jalan ini, tidak lain hanya untuk mencoba hal baru dan melaksanakan pengembangan madrasah berbasis teknologi," tutur pembina OSIS MAN 1 Blitar, Choirijah,S.Pd. pada Rabu, 16 September 2020.

E-Pilketos bertujuan mengenalkan siswa pada sistem demokrasi langsung yang transparan dan dapat menggunakan hak suaranya untuk memilih sosok pemimpin OSIS dengan mudah. "Siswa harus dapat memahami pentingnya berdemokrasi dimulai dari madrasah. Mereka juga dapat menggunakan hak suaranya dalam menentukan pemimpin. Apalagi di masa pandemi ini, cukup menguras pikiran agar pemilihan ini tetap terlaksanakan meskipun secara online," tambahnya. 

E-Pilketos dapat dikatakan menarik lantaran warga madrasah bisa menggunakan hak suaranya dalam memilih ketua OSIS melalui internet. Dengan aplikasi tersebut, pihak penyeleksi tidak perlu lagi mencetak kertas suara. Hal ini juga sangat mendukung program madrasah yang Go-Green dengan  teknologi.

"Caranya pun sangat mudah. Para siswa cukup mengeklik gambar calon ketua OSIS. Hasilnya pun lebih akurat, karena pada saat pemungutan suara selesai akan segera dilakukan penutupan dan dapat dilihat siapa yang mendapatkan suara terbanyak, dialah yang terpilih menjadi ketua OSIS," jelasnya.

Meningkatkan Partisipasi Siswa

Penerapan E-Pilketos juga mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam menggunakan hak suaranya, meskipun ada beberapa yang tidak memilih atau golput.

”Kok, ya masih ada yang tidak memilih. Tapi tidak masalah yang penting sudah memenuhi syarat untuk pemilihan. Kita harus berpikir positif. Barangkali mereka tidak memilih karena username nggak bisa digunakan, atau mungkin sinyalnya kurang bagus. Ini awal yang baik.Ini kan, masih pertama pemilihan secara online,”tutur pembina OSIS kami.

Target kami,  pemilihan ketua OSIS secara online ini harus terlaksana secara maksimal. Dengan adanya pemilihan ketua OSIS berbasis elektronik ini, siswa menyadari  betapa pentingnya memanfaatkan teknologi sebagai bentuk kepedulian terhadap sosok pemimpin mereka.

Sementara itu, ketua OSIS, Taufik Hidayat,  menambahkan bahwa penerapan sistem pemilihan ketua OSIS berbasis elektronik mampu menekan biaya pembelian kertas. Bukan tidak mungkin, kertas yang digunakan untuk surat suara akan terbuang sia-sia usai pemilihan selesai.

“Kami ingin menghemat  penggunaan kertas. Dengan menggunakan sistem elektronik ini kita mampu menghemat belanja kertas, meskipun untuk  Basic Attitude Test kita masih menggunakan kertas. Harapan kami, untuk tahun-tahun selanjutnya, penerus kami sudah tidak menggunakan kertas sama sekali. Apalagi madrasah kita  memiliki daya dukung yang memadai yakni lab. komputer yang dapat menampung lebih dari 100 siswa” ujar Taufik.

Sebelum pemilihan ketua OSIS, ada serangkaian tes bagi kandidat. Mulai tes tulis, wawancara, hingga Basic Attitude Test. Seluruh siswa diberi kesempatan satu hari untuk melihat video kampanye para kandidat melalui media sosial MAN 1 BLITAR.

(Humas OSIS MAN 1 BLITAR)